Sabtu, 24 Mei 2014

Perbaikan mobil injeksi: Electronic Fuel Injection

Perbaikan mobil injeksi: Electronic Fuel Injection: Sistem Injeksi Electronic Pada Mesin Bensin /EFI     prinsip kerja mesin injeksi. Berbeda dengan sistem karburator pada mobil, sistem ...

Rabu, 21 Mei 2014

Fuel Injection Types

Fuel Injection Types

In multi-point injection may be either sequential or simultaneous.
A simultaneous system fires all 4 injectors at the same time with each cylinder receiving 2 injection pulses per cycle (720° crankshaft rotation).
A sequential system receives just 1 injection pulse per cycle, timed to coincide with the opening of the inlet valve. As a very rough guide the injector pulse widths for an engine at normal operating temperature at idle speed are around 2.5 ms for simultaneous and 3.5 ms for sequential.
An electromechanical injector of course takes a short time to react, as it requires a level of magnetism to build before the pintle is lifted off its seat. This time is called the (solenoid reaction time). This delay is important to monitor and can sometimes occupy a third of the total pulse width.
The waveform is (split) into two clearly defined areas. The first part of the waveform is responsible for the electromagnetic force lifting the pintle, in this example taking approximately 0.6 ms. At this point the current can be seen to level off before rising again as the pintle is held open. With this level off it can be seen that the amount of time that the injector is held open is not necessarily the same as the time measured. It is not however possible to calculate the time taken for spring of the injector to fully close the injector and cut off the fuel flow.
This test is ideal for identifying an injector with an unacceptably slow solenoid reaction time. Such an injector would not deliver the required amount of fuel and the cylinder in question would run lean.
Depending on the system encountered, the injectors can fire either once or twice per cycle. With simultaneous injection the injectors are wired in parallel and all fire together at the same time.
Sequential injection, as with simultaneous, has a common supply to each injector, but unlike simultaneous, has a separate earth path for each injector.
This individual firing allows the system, when used in conjunction with a phase sensor, to deliver the fuel when the inlet valve is open and the incoming air helps to atomize the fuel.
It is also common for injectors to be fired in (banks) on (V) configuration engines.
The fuel is delivered to each bank alternately. In the case of a Jaguar V12 the injectors are fired in 4 groups of 3 injectors.
Because of the frequency of the firing of the injectors, a sequential injector normally has twice the duration, or opening time, of a simultaneous pulse. This is, however, determined by flow rate of the injector and operating pressure of the fuel.


ECU

Stock ECU/bawaan mobil
 
Stand Alone ECU

 

Electronic Fuel Injection

Sistem Injeksi Electronic Pada Mesin Bensin /EFI

 

 prinsip kerja mesin injeksi.

Berbeda dengan sistem karburator pada mobil, sistem Efi menggunakan injektor untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar mesin. Pada sistem EFI terdapat ECM atau Engine control module yang mengatur banyaknya volume bahan bakar yang disemburkan ke ruang bakar dan mengatur sistem pengapian.
Tidak seperti sistem karbu, pada sistem EFI terkadang beberapa masalah tidak bisa diselesaikan tanpa bantuan alat yang berupa scan tool. Scan tool mobil EFI akan mempermudah analisa kerusakan, tetapi terkadang juga tidak langsung terfokus pada masalah yang sebenarnya, tetapi diperlukan kepiawaian seorang mekanik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tetapi juga tidak sedikit masalah mobil EFI bisa diselesaikan tanpa bantuan scan tool berdasarkan gejala yang ditimbulkan tetapi tentu saja untuk hal ini diperlukan pengalaman dalam menangani mobil EFI.

Sekilas tentang Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator
Secara prinsip perbedaan antara mesin mobil dengan sistem EFI dan karburator adalah terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Beda karburator dan injeksi
Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang mesin karena terdapat hisapan dari mesin, sedangkan pada mobil efi atau injeksi bahan bakar masuk ke mesin karena di semprotkan oleh injektor, bahan bakar di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU berdasarkan sensor-sensor.

Macam-macam,Jenis atau Tipe Mesin Mobil Injeksi
Sistem Efi atau mobil EFI bisa di temui terbagi menjadi dua tipe yaitu EFI tipe D dan EFI tipe L.

Mesin Mobil EFI Tipe D
Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure.
Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor.
Contoh mobil yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush, Timor DOHC Injeksi, Opel Blazer, chevrolet Aveo dan lain-lain.

Mesin Mobil EFI tipe L
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor.
Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, Hyundai Elantra dan lain-lain.

Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L
Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan slang ke Intake Manipol setelah Throttle Valve dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle Valve.
Sistem EFI tipe D dan Tipe L

Nama Komponen-komponen sistem EFI atau Injeksi dan Fungsinya
Berikut adalah nama-nama komponen pada mobil EFI beserta fungsinya secara umum terlepas dari tipe atau jenis mobil efi tersebut.
Fuel Pump atau Pompa Bensin, pompa bensin di gunakan untuk menghisap bbm dari tanki dan memompa pada tekanan tertentu untuk disalurkan ke delivery line sebelum diinjeksikan menunggu perintah ECU.

ECU atau Engine Control Unit  atau ECM – Engine Control Module berguna untuk mengolah data dari sensor untuk memberikan perintah pada aktuator untuk bekerja.

DLC atau Data Link Connector berguna untuk diagnosa kerja dari sistem.








Variable Resistor berfungsi untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara pada mesin EFI dan harus menggunakan CO tester ketika melakukan penyetelan (pada system open loop)



Speed sensor berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan.





MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure sensor pada EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake manipol.



MAF atau Mass Air Flow pada EFI tipe L berfungsi untuk mendeteksi Volume Udara yang masuk menuju intake manipol.
 
TPS atau Throttle Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi pembukaan katup gas (throttle valve) sesuai injakan pedal gas.
Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur putaran mesin ketika idle atau putaran mesin tanpa beban atau putaran mesin ketika pedal gas belum di injak. ISC  tidak lagi digunakan oleh mobil-mobil injeksi yang telah menggunakan ETCS-iyang telah menggunakan ETCS-i
 
Injektor pada mobil Injeksi berfungsi untuk menginjeksikan sejumlah BBM berdasarkan perintah ECU.